Karma

Manusia tidak pernah habis akan keinginan. Manusia tidak pernah puas akan apa yang didapatkan. Manusia...
Makhluk Tuhan yang paling mulia, yang diciptakan Tuhan paling sempurna, namun tidak sepenuhnya sempurna.

Mengingat semua yang dimiliki oleh manusia, sungguh menyenangkan sekaligus juga menyedihkan. Apa yang seharusnya kita pertahankan sebagai manusia, kadang malah kita abaikan begitu saja. Apa yang seharusnya tidak kita lakukan sebagai manusia, kita malah melakukan tanpa rasa bersalah.

Karma..
Yang membawa manusia, tidak, semua makhluk, pada kehidupan mereka masing-masing. Kita yang terlahir sebagai manusia, haruslah bersyukur atas berkah yang kita terima saat ini, terlahir sebagai manusia,makhluk Tuhan yang paling sempurna.

Terlahir sebagai manusia, makhluk Tuhan yang paling sempurna, tidak menjauhkan kita dari masalah-masalah kehidupan. Dalam kehidupan, kita pasti akan menghadapi rintangan, kesulitan, dan sebagainya yang membuat kita menghujat, membenci, atau bahkan hal lain yang membuat kita mengoceh akan sulitnya kehidupan kepada Tuhan. Apakah hal ini memang hal yang tepat untuk kita lakukan?

Pada saat ini, bahkan dari waktu yang lama sekali, saya mempercayai akan adanya karma. Karma. Apa yang kita lakukan di kehidupan lampau, kehidupan sekarang, akan mempengaruhi kehidupan kita yang sekarang dan kehidupan kita yang akan datang. Hal ini semakin saya yakini saat mengalami peristiwa ini. Peristiwa yang sebagaimana saya ceritakan dalam Tragedi di bawah. Bukan masalah apa yang terjadi, melainkan akibat yang saya rasakan setelahnya. Selain luka yang diderita oleh saya, masih ada masalah gigi yang patah itu. Jika diingat-ingat, dulu saya pernah menertawakan, bukan, lebih tepatnya tidak menganggap hal itu serius. Saat ini, saya merasakan hal yang sama, dan merasa hal itu sangatlah penting. Karma.

Saya jadi berpikir, apakah orang itu sakit hati saat saya tidak mengacuhkan dia? Siapa dan kapan hal ini terjadi tidak lah penting. Tapi hal ini benar-benar membuat saya berpikir. Karma, datang tidak diduga dan tidak dapat diprediksi. Maka dari itu, kita harus berhati-hati dalam pikiran, ucapan, dan tindakan kita sebagai manusia. Karena kita telah diberikan akal budi untuk berpikir mana yang baik dan buruk. Mana yang seharusnya kita lakukan dan tidak kita lakukan.

Menjadi manusia adalah sebuah buah dari karma yang telah kita lakukan pada masa lampau. Apa yang terjadi sekarang tidak jauh juga dari apa yang kita lakukan pada masa lampau.

Meyesali hal yang telah kita perbuat tidaklah ada gunanya, karena saat itu tidak akan kembali lagi. Yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki hal itu, dengan menjadikan hal itu sebagai pengalaman yang berharga, pengalaman yang oleh orang lain pun belum tentu dilalui. Setelah itu, kita pun dengan bangga dan percaya diri menuju masa depan yang lebih baik lagi dengan melakukan lebih banyak lagi hal-hal yang baik, yang bermanfaat baik bagi diri kita maupun orang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Haircut on January 11,2012

Sepi